Bahwa perempuan lebih sering khatam menempuh perjalanan cinta seperti itu. Diamnya emas. Kehormatannya semakin mengagumkan dengan tanpa kata-kata dalam jatuh cinta. Ia sadar, bahwa segala cinta harus bersandar pada-Nya. Ia sadar, mencintai ialah tentang mengikhlaskan bagaimanapun gembiranya, atau bahkan perihnya. Hidup bersama ataupun tidak pada akhirnya, tak pernah menyurutkan tekadnya untuk terus berikhtiar yang diimbangi dengan doa. Perempuan dan perasaan ialah manusia dan darah. Tak terpisahkan. Mengalir, memberi kehidupan. Bahwa perasaanlah yang membuat perempuan menjadi lebih hidup pada kehidupannya. Bahwa perasaan membuat perempuan mengerti arti ketulusan, kelembutan, hingga kenyamanan. Perempuan dengan diamnya ialah pohon besar di tengah tanah lapang. Tak pernah bersuara, selalu tangguh dengan caranya. Namun rimbunnya menenangkan. Ia menyejukkan. Ada yang mungkin tak kamu ketahui, ialah akarnya yang jauh membumi, bahkan lebih panjang dibandingkan tingginya yang menjula...